Tanya kan pada diri anda sendiri apa yang benar-benar anda inginkan dalam hidup ini. Berapa puluh tahun sudah anda hidup, sudah pasti banyak yang telah anda alami. Hidup ini adalah sebuah panggung sandiwara seperi kata Shakespeare, sebuah drama, di mana kitalah pemeran utamanya. Sepenggal demi sepenggal episode kehidupan itu berjalan seiring dengan usia dan akan berakhir ketika tutup usia.
Sudahkah anda melakukan yagn terbaik untuk orang-orang yang anda kasihi..? Sudahkan kita menjadi yang terbaik untuk orang-orang yang kita sayangi..? Apakah yang akan mereka katakan tentang kita setelah mata ini tertutup untuk selamanya..? Sebagai pribadi yang bagaimanakah kita di mata mereka..? Sudahkah kita membuat mereka bahagia..? Sebelum kita atau mereka yang pergi untuk selamanya..? Saya tidak akan memaafkan diri saya apa bila hal itu terjadi.
Terkadang rutinitas membuat kita seolah lupa, lupa akan siapa diri kita, apa tujuan hidup kita, dan kemana kita nantinya. Jika ini terjadi, ingatlah kembali tujuan anda. Ibarat kita pergi ke tengah hutan yang gelap tanpa kompas, bukannya tau arah pulang. Kita malah akan tersesat jauh ke dalam hutan yang penuh dengan hal-hal yang sangat mengerikan.
Menjadi seseorang yang berbeda, bukanlah membuat anda kehilangan diri anda. Menghilangkan jati diri anda yang sesungguhnya, menjadi seseorang yg berbeda itu lebih kepada mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk anda menjadi kebiasaan-kebiasaan yang lebih baik. Terus memperbaiki diri, membuka fikiran secara luas, belajar dan terus belajar membaca gerak gerik setiap kehidupan, manusia, alam.. Membiarkan diri larut sepenuhnya dan menyatu dengan semesta.. Di situlah kita akan mengenal siapa diri kita dan akhirnya mengenal siapa tuhan kita..
Ikuti kata hati dan biarkan kaki melangkah menuju ke hakikat nya manusia yang selalu merindu akan ketenangan dan kedamaian, karena jiwa-jiwa yang kesepian takkan pernah merasa tenteram sebelum menemukan sang peraduannya, siapa lagi kalau bukan Sang Khalik, penggenggam jiwa dan pembolak balik hati setiap insan, bukankah dengan mengingatNya membuat hati kita menjadi tenteram..?
Semakin Halus..
Semakin Dalam..
Semakin Dahsyat..
Salam Penuh Kedamaian..
::Andre::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.